AWMORI Bongkar Dugaan Perlindungan Perjudian Togel oleh Aparat di Papua Barat Daya



Sorong, Papua Barat Daya — Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Wartawan dan Media Online Republik Indonesia (DPW AWMORI) Papua Barat Daya, melalui ketuanya Ferry Onim, mengeluarkan pernyataan keras yang mengguncang publik. Ia menuduh aparat kepolisian—termasuk Kapolres Kota Sorong dan Kapolda Papua Barat Daya—telah membiarkan bahkan melindungi aktivitas perjudian togel secara terang-terangan di wilayah hukumnya.

“Ini bukan lagi rahasia. Togel beroperasi setiap hari, secara terbuka. Yang menyedihkan, masyarakat kecil yang terlibat hanya dijadikan korban, sementara aktor besar justru dilindungi,” ungkap Ferry.

Ferry Onim menyebut bahwa para bandar togel di Kota Sorong diduga mendapat perlindungan dari oknum aparat. Ia mengklaim adanya aliran dana ratusan juta rupiah setiap bulan yang mengalir dari bisnis haram tersebut ke sejumlah pihak di tubuh kepolisian.

> “Kami menduga kuat, togel tidak akan bisa jalan kalau tidak ada restu dari oknum aparat. Itu jelas! Kalau hukum benar-benar ditegakkan, maka tidak mungkin praktik seperti ini bisa bertahan sekian lama,” tegasnya.



Ia juga menyoroti bahwa ketika orang asli Papua menyuarakan hak politik dan adat, mereka justru dihadapkan pada tuduhan makar. Sementara praktik ilegal yang nyata-nyata merusak moral dan ekonomi masyarakat, malah dibiarkan.

> “Ini bentuk diskriminasi struktural. Hukum hanya tajam ke bawah, tumpul ke atas,” kata Ferry.



DPW AWMORI mendesak Kapolri untuk segera mengevaluasi dan mencopot Kapolres Kota Sorong dan Kapolda Papua Barat Daya. Menurut mereka, hal ini penting untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri, khususnya di Tanah Papua.

Ferry juga mengingatkan masyarakat agar tidak ikut larut dalam sistem yang merugikan itu. Ia mengajak tokoh adat, pemuda, serta LSM untuk bersatu menolak segala bentuk kriminalisasi terhadap suara kebenaran, dan mengawasi kinerja aparat di lapangan.

> “Kalau rakyat diam, maka kejahatan akan terus jadi budaya. Kami tidak akan tinggal diam melihat Papua dibisniskan oleh segelintir elit dan oknum aparat,” tutup Ferry Onim.

Baca Juga