Barenlitbang Lingga Gandeng BPKP Bahas Tiga Program Strategis Daerah

(suasana pertemuan Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Barenlitbang) Kabupaten Lingga menggelar diskusi intensif bersama Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau, Hisyam Wahyudi)

 

Lingga, Metro Online – Dalam upaya memperkuat efektivitas program strategis daerah, Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Barenlitbang) Kabupaten Lingga menggelar diskusi intensif bersama Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau, Hisyam Wahyudi, pekan lalu.

Bertempat di Ruang Rapat Barenlitbang, pertemuan ini turut melibatkan sejumlah OPD seperti Inspektorat, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Pertanian, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

Diskusi lintas sektor ini membahas percepatan tiga program prioritas Pemkab Lingga, yaitu:

1. Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Fokus pada penguatan tata kelola anggaran dan sistem pelaporan untuk memerangi stunting dan meningkatkan gizi anak-anak sekolah dasar.

2. Sekolah Rakyat
Pendidikan alternatif berbasis kearifan lokal yang menyasar anak-anak di wilayah terpencil dan pesisir, dengan pendekatan non-formal dan inklusif.

3. Penguatan Koperasi Desa
Strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui penguatan kelembagaan, akses permodalan, dan digitalisasi koperasi.

Kepala Barenlitbang Lingga, Selamat, menekankan pentingnya sinergi antar-OPD dan peran pendampingan dari BPKP untuk menjamin program yang terencana, terukur, dan tepat sasaran.

“Diskusi ini bagian dari komitmen kami memperkuat evidence-based planning demi pembangunan yang efektif dan menjawab kebutuhan riil masyarakat,” ujarnya, Selasa (8/7/2025).

Sementara itu, Kepala BPKP Kepri, Hisyam Wahyudi, menegaskan bahwa pengawasan tak hanya berbasis kepatuhan anggaran, tetapi juga mempertimbangkan risiko dan dampak sosial dari program.

“Yang kami cari bukan hanya angka, tapi manfaat nyata bagi masyarakat. Oleh karena itu, kolaborasi sejak awal perencanaan sangat krusial,” tegasnya.

Hisyam juga mendorong pendekatan multi-stakeholder dalam pelaksanaan program, termasuk pelibatan masyarakat, dunia usaha, dan akademisi.

Diskusi ini sekaligus menjadi wujud penerapan prinsip good governance dan transparansi, dengan pengawasan melekat sejak tahap perencanaan.

Barenlitbang Lingga menegaskan komitmennya untuk terus menjadi ruang terbuka bagi semua pihak yang ingin berkontribusi dalam mewujudkan pembangunan daerah yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan.

“Kami ingin program prioritas ini bukan sekadar rencana, tapi benar-benar terasa manfaatnya oleh masyarakat,” tutup Selamat. (Taufik Safira)

Editor: leh



telah dibaca :
144