Bhakti Sosial Religi Polres Natuna: Tiga Rumah Ibadah, Satu Semangat Kebersamaan

(Suasana anggota Polres Natuna saat melakukan gersih2 di salah satu rumah ibadah)

 

Natuna, Metro Online – Udara pagi di Kampung Tua Penagi, Kelurahan Batu Hitam, Jumat (13/6/2025) terasa berbeda. Sekitar pukul 07.20 WIB, suasana tenang diwarnai riuh aktivitas bergotong royong. Bukan oleh warga setempat semata, melainkan oleh jajaran Polres Natuna yang mengenakan seragam dinas, lengkap dengan sapu, ember, dan alat kebersihan lainnya.

Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Polres Natuna menggelar Bhakti Sosial Religi dengan membersihkan tiga tempat ibadah berbeda diantaranya Masjid Al Mukarramah, Klenteng Fuk De Chi, dan Gereja Katolik Santo Paulus. Tiga simbol keimanan dari tiga agama, yang berdiri berdampingan di jantung Bunguran Timur, hari itu menjadi satu dalam semangat yang sama: toleransi dan kepedulian sosial.

Dipimpin langsung oleh Kapolres Natuna, AKBP Novyan Aries Efendie, S.H., S.I.K., M.M., M.Tr.Opsla, kegiatan ini juga melibatkan Wakapolres KOMPOL Paten Tarigan, S.H., para Pejabat Utama Polres, personel jajaran, hingga Bhayangkari. Mereka bahu-membahu membersihkan area ibadah—memotong rumput liar, menyapu halaman, mencuci kaca jendela, bahkan mengecat ulang dinding rumah ibadah.

“Kami ingin memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, tak hanya menjaga keamanan, tapi juga merawat kebersamaan,” ujar Kapolres AKBP Novyan. “Semoga kegiatan ini menjadi penguat persaudaraan lintas iman serta menumbuhkan semangat gotong royong di tengah masyarakat.”

Tak ada sekat agama atau jabatan pagi itu. Seorang anggota polisi yang mengepel lantai gereja dibantu warga sekitar, sementara di klenteng, seorang Bhayangkari menyapu altar dengan khidmat. Di masjid, tampak Kapolres sendiri turut serta membersihkan selasar tempat wudhu.

Lebih dari sekadar rutinitas perayaan, Bhakti Sosial Religi ini menyiratkan pesan mendalam: bahwa keamanan bukan hanya soal patroli dan penegakan hukum, tapi juga soal merawat harmoni, mempererat silaturahmi, dan menjaga keberagaman yang menjadi kekuatan bangsa.

Kegiatan ini bukan kali pertama dilakukan Polres Natuna, namun tiap tahunnya selalu membawa nuansa baru yang lebih humanis dan menyentuh akar kehidupan masyarakat. Tahun ini, momentum Hari Bhayangkara dijadikan ajang refleksi untuk memperkuat sinergi antara Polri dan masyarakat, dalam suasana yang teduh dan penuh makna.

Di akhir kegiatan, beberapa tokoh agama dan warga menyampaikan apresiasi atas langkah yang diambil Polres. “Kami merasa dihargai dan diperhatikan, bukan hanya sebagai umat, tapi sebagai bagian dari keluarga besar Indonesia,” ujar salah satu pengurus masjid.

Dari Kampung Tua Penagi, sebuah pesan moral dikirimkan kepada seluruh pelosok negeri. Toleransi tak cukup diajarkan, tapi harus terus diupayakan dan diteladankan.
(Roy)



telah dibaca :
117