(Petugas SAR Natuna saat melakukan pengawasan)
Natuna, Metro Online – Saat ratusan mata terpukau menyaksikan pesona Pulau Senua dalam Festival Wisata 2025, ada sekelompok orang yang berjaga tanpa banyak sorotan. Mereka bukan pengisi acara, bukan pula panitia utama. Mereka adalah tim SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, para penjaga garis terakhir keselamatan di tengah perayaan.
Bertempat di Pulau Senua, Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, perhelatan wisata tahunan ini mengundang antusiasme warga dan wisatawan. Di balik kemeriahan itulah, 10 personel SAR dikerahkan khusus untuk menjalankan Siaga SAR Khusus, demi menjamin keamanan dan keselamatan seluruh peserta dan pengunjung festival.
“Menindaklanjuti surat permintaan dari panitia festival, kami siagakan 10 personel lengkap dengan alut,” jelas Abdul Rahman, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna. Permintaan ini merujuk pada Surat Panitia Festival Nomor 003/PANITIA-FWPS/2025.
Bukan hanya personel, SAR Natuna juga membawa serta berbagai alat utama (alut) pendukung penyelamatan. Dua set perahu karet, satu sekoci penyelamat, dan satu jetski siaga penuh di sekitar kawasan festival, siap bergerak cepat jika terjadi insiden di perairan atau kawasan pesisir.
“Kami mengacu pada Peraturan Kepala Basarnas Nomor PK.08 Tahun 2021 tentang Siaga SAR,” imbuh Abdul Rahman. Dengan dasar regulasi yang kuat, siaga ini bukan sekadar bentuk dukungan kegiatan, tetapi manifestasi dari komitmen mereka menjaga nyawa.
Tim SAR Natuna hadir sebagai mitra yang tak kasatmata, diam, namun waspada. Ketika pengunjung tertawa, berfoto, menikmati kuliner lokal, atau menyusuri keindahan alam Pulau Senua, para personel SAR menjaga dari kejauhan, siap menolong siapa pun membutuhkan.
Pulau Senua, dengan lanskap eksotisnya, menjadi destinasi favorit di setiap perhelatan wisata. Namun, kondisi geografis pulau dan akses laut yang dinamis tentu menyimpan potensi risiko. Di sinilah peran SAR menjadi vital.
“Harapan kami, kehadiran tim SAR bisa menciptakan rasa aman dan nyaman, sehingga masyarakat bisa menikmati festival tanpa rasa khawatir,” ujar Abdul Rahman.
Bagi SAR Natuna, keselamatan bukan sekadar tugas, melainkan panggilan. Siaga SAR Khusus ini menjadi cermin dari kesiapan dan pengabdian yang tulus, bahwa di balik sorak-sorai dan kegembiraan festival, keselamatan tetap menjadi prioritas utama.(Roy)
telah dibaca :
124