Eksklusif !! Kapolres Pegaf Kebanggaan Bangsa, Berbagi Inspirasi Melawan Judi dan Memperjuangkan Pendidikan

 


Liputan Eksekusif 
Pegunungan Arfak, malam hari, 15 Mei 2025

Di balik dinginnya malam Pegunungan Arfak yang sunyi, Kompol Bernadus Okoka, Kapolres setempat, duduk tenang di ruang kerjanya. Sosok sederhana yang penuh semangat ini adalah simbol harapan masyarakat dan kebanggaan bangsa Indonesia. Dalam komunikasi eksklusif via WhatsApp dengan redaksi Republika News, Iqbal Salim, beliau membuka cerita inspiratif tentang perjuangan melawan judi dan visi besar pendidikan demi masa depan bangsa.


Iqbal Salim (Redaksi Republika):
Selamat malam, Pak Kapolres. Terima kasih banyak sudah meluangkan waktu untuk berbagi cerita dengan kami. Saya ingin tahu, mengapa Bapak sangat tegas menolak judi, terutama praktik kupon berhadiah yang pernah menjadi senjata penjajah?

Kapolres Bernadus Okoka:
Selamat malam juga, Pak Iqbal. Judi itu bukan perkara sepele. Di masa penjajahan Belanda, kupon berhadiah digunakan sebagai alat pengalih perhatian rakyat. Mereka membuat rakyat terlena dengan janji hadiah besar, sehingga lupa akan pendidikan dan pembangunan diri. Ini strategi psikologis yang mematikan potensi bangsa.

Iqbal Salim:
Apakah ada sosok yang berani melawan praktik judi itu?

Kapolres Bernadus Okoka:
Ya, sosok itu adalah Pua Kenghek, saudagar keturunan Tionghoa yang kaya raya. Dengan kekayaannya, ia membayar pemerintah Belanda agar kupon berhadiah dihentikan. Langkah itu sangat berani dan monumental. Tapi perjuangannya tak berhenti di situ.

Iqbal Salim:
Apa yang beliau lakukan selanjutnya?

Kapolres Bernadus Okoka:
Pua Kenghek mendirikan lembaga pendidikan yang menjadi cikal bakal ITB. Dari sana lahir Bung Karno dan Bung Hatta, yang memimpin perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ini bukti nyata bahwa pendidikan adalah kekuatan pembebasan bangsa.

Iqbal Salim:
Bagaimana Bapak melihat ancaman judi saat ini, Pak?

Kapolres Bernadus Okoka:
Judi tetap menjadi ancaman serius, terutama bagi generasi muda yang mudah tergoda. Saya bertekad melawan segala bentuk perjudian sebagai bentuk pengabdian dan tanggung jawab saya. Saya ingin menjadi pelindung moral sekaligus harapan rakyat di Pegunungan Arfak.

Iqbal Salim:
Pesan apa yang ingin Bapak sampaikan untuk masyarakat luas?

Kapolres Bernadus Okoka:
Jauhi judi dan fokuslah pada pendidikan serta pengembangan diri. Pendidikan adalah kunci kemerdekaan sejati, kemerdekaan pikiran dan jiwa. Bersama kita bisa membangun bangsa yang kuat dan bermartabat.

Iqbal Salim:
Terima kasih, Pak Kapolres, atas cerita dan inspirasi luar biasa ini. Semoga pesan Bapak sampai kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Kapolres Bernadus Okoka:
Terima kasih juga, Pak Iqbal. Mari kita semua berjuang bersama demi masa depan bangsa yang lebih cerah.


Penutup
Dalam keheningan malam Pegunungan Arfak, Kompol Bernadus Okoka berdiri teguh sebagai sosok kebanggaan bangsa — seorang Kapolres yang bukan hanya melindungi, tapi juga menginspirasi dan memimpin rakyatnya menuju masa depan yang penuh harapan.