(Kapolres Natuna bersama jamaah mesjid foto bersama usai Jumat Curhat)
Natuna, Metro Online – Di tengah semilir angin pesisir dan lantunan adzan menggema di Masjid Al-Jamik, suasana berbeda terasa pada Jumat siang itu. Bukan hanya jamaah yang memadati saf-saf sholat, tapi juga hadir sosok-sosok berseragam cokelat—Kapolres Natuna AKBP Novyan Aries Efendi, bersama jajaran.
Kehadiran mereka menjadi bagian dari program rutin bertajuk “Jumat Curhat Kamtibmas”—sebuah ruang dialog terbuka yang dirancang untuk mempererat tali silaturahmi antara kepolisian dan masyarakat.
Dengan senyum hangat, AKBP Novyan berdiri di hadapan jamaah. Dalam sambutannya, ia memperkenalkan diri sebagai putra rantau dari Jawa yang kini mendapat kepercayaan memimpin di Natuna. Sebelumnya berdinas sebagai Komandan Kapal di satuan Polairud Mabes Polri, kini ia menyebut Natuna sebagai “rumah kedua.”
“Kami datang bukan untuk menggurui, tapi untuk merangkul,” ujarnya dengan nada tulus. “Kami ingin menjadi bagian dari masyarakat, menjaga kedamaian, membangun toleransi, dan merawat keberagaman,” ucap Kapolres Jumat,30/05/2025.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakapolres Kompol Paten Tarigan dan Kasi Propam Ipda Guru Kinayan Sembiring—menunjukkan betapa seriusnya Polres Natuna membangun pendekatan humanis dalam menjaga Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat).
Program Jumat Curhat Kamtibmas membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan, saran, bahkan harapan. Dalam suasana masjid yang sakral dan bersahaja, hubungan antara polisi dan warga dibangun tidak lewat formalitas, tapi melalui hati dan empati.
Beberapa warga menyampaikan kekhawatiran terkait kenakalan remaja, kebutuhan penerangan jalan, hingga harapan adanya patroli rutin di wilayah perkampungan. Semua ditampung dengan seksama, dicatat, dan ditanggapi dengan komitmen nyata.
“Ini bukan cuma soal tugas negara, tapi juga ibadah. Menjaga ketenangan masyarakat adalah bagian dari pengabdian yang bernilai di sisi Tuhan,” tambah Kapolres.
Masjid Al-Jamik hari itu tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga panggung pertemuan dua sisi masyarakat—aparat dan rakyat—yang bersatu dalam semangat menjaga keharmonisan.
Melalui Jumat Curhat, Polres Natuna menegaskan bahwa keamanan bukan hanya tugas polisi, tapi tanggung jawab bersama. Dan rumah ibadah menjadi titik temu terbaik untuk menyatukan langkah.
“Di sini saya merasakan kehangatan luar biasa—seperti berada di kampung halaman sendiri,” ujar Kapolres menutup pertemuan dengan mata berbinar.
Di balik seragam dan jabatan, mereka adalah bagian dari masyarakat. Dan di Natuna, kebersamaan itu bukan hanya slogan, melainkan kenyataan yang hidup di setiap doa, setiap curhat, dan setiap jabat tangan hangat setelah sholat Jumat..(Bud)
telah dibaca :
370