(Danlanud RSA saat menyambut kunjungan Pangdam I BB)
Natuna, Metro Online – Di ujung utara Indonesia, di sebuah kawasan strategis yang menjadi garda terdepan kedaulatan bangsa, sebuah momen penuh kehangatan dan makna terjadi di Bandara RSA Natuna. Panglima Kodam I/Bukit Barisan (Pangdam I/BB), Mayjen TNI Rio Firdianto, disambut hangat dalam kunjungan kerjanya oleh para pimpinan daerah dan unsur TNI setempat.
Komandan Lanud Raden Sadjad (RSA) Natuna, Kolonel Pnb I Ketut Adiyasa Ambara, berdiri di barisan depan penyambutan, menandai eratnya sinergi antar matra dalam menjaga stabilitas wilayah perbatasan. Dalam balutan semangat kekeluargaan, tokoh-tokoh penting daerah turut hadir menyambut kedatangan Pangdam. Di antaranya Bupati Natuna, Cen Sui Lan; Ketua DPRD Rusdi; serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Natuna.
Natuna bukan sekadar gugusan pulau di Laut Natuna Utara. Letaknya yang strategis menjadikannya fokus perhatian dalam konteks pertahanan nasional. Maka, kunjungan Pangdam I/BB kali ini bukan hanya agenda rutin, tetapi simbol penguatan komitmen negara dalam menjaga kedaulatan wilayah paling luar.
Rencananya, Mayjen TNI Rio Firdianto akan meninjau sejumlah satuan TNI AD, termasuk Batalyon Komposit 1/Gardapati dan Markas Kodim 0318/Natuna. Peninjauan ini penting untuk memastikan kesiapan prajurit dan sarana pendukung dalam menjaga keamanan perbatasan.
Penerimaan di VIP Room Bandara RSA berlangsung hangat, mencerminkan hubungan erat antara militer dan sipil di daerah ini. Obrolan ringan namun penuh makna berlangsung antara Pangdam dan para pemimpin daerah, menandakan bahwa keamanan dan pembangunan di Natuna adalah tanggung jawab bersama.
“Sinergi antara TNI dan pemerintah daerah menjadi kunci menjaga stabilitas dan kedaulatan wilayah,” ungkap Kolonel Ketut dalam sambutannya, Rabu,11/06/2025.
Kunjungan ini mengukuhkan kembali pesan penting: pertahanan negara tidak hanya milik satu institusi, tetapi merupakan kerja bersama semua elemen bangsa. Kolaborasi antar matra TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat adalah fondasi kuat dalam menghadapi tantangan geopolitik yang semakin kompleks.
Natuna hari ini menjadi contoh nyata bagaimana keharmonisan dapat dibangun di tengah dinamika wilayah perbatasan. Sambutan hangat untuk Pangdam I/BB adalah simbol kuat bahwa di ujung negeri, semangat nasionalisme tetap menyala.(Roy)
telah dibaca :
89