Jumat Berkah di Harapan Jaya, Polisi Hadir dengan Sepiring Nasi dan Ketulusan

(Suasana Bhabinkamtibmas saat membagikan nasi bungkus kepada jemaah Jumat berkah)

 

Natuna, Metro Online – Udara siang itu cukup terik di Desa Harapan Jaya, Kecamatan Bunguran Tengah. Namun, suasana Masjid Baitul Muttaqin terasa hangat bukan karena cuaca, melainkan karena sebuah aksi sederhana penuh makna. Kegiatan Jumat Berkah oleh Bhabinkamtibmas Polsek Bunguran Timur.

Tepat selepas salat Jumat, sekitar pukul 11.45 WIB, dua anggota polisi muda — Bripda Tedi Nugeraha Wardana dan Bripda Richard Jan Fredo Sembiring — berdiri di pelataran masjid. Di tangan mereka, puluhan nasi bungkus dibagikan satu per satu kepada para jemaah yang baru saja menunaikan ibadah.

Tidak ada pidato panjang, tidak pula formalitas berlebihan. Hanya senyuman, sapaan hangat, dan uluran tangan yang tulus. Satu per satu warga menerima bingkisan makanan sederhana, namun mengandung pesan penting Polisi ada, dan peduli.

“Kegiatan Jumat Berkah ini sebagai bentuk kedekatan Polri dengan masyarakat. Kami ingin keberadaan polisi dirasakan langsung, tidak hanya lewat patroli keamanan, tapi juga melalui kepedulian sosial,” ucap salah satu Bhabinkamtibmas di sela kegiatan, Jumat, 19/09/2025.

Lebih dari sekadar aksi berbagi, kegiatan ini menjadi jembatan yang menghubungkan hati antara aparat dan masyarakat. Di tengah tugas menjaga keamanan, Polri tidak lupa menyentuh sisi kemanusiaan lebih dalam, menyapa, berbagi, dan hadir dengan empati.

Situasi selama kegiatan berlangsung aman, tertib, dan penuh keakraban. Beberapa warga tampak mengajak ngobrol para polisi muda itu, bertanya hal-hal ringan, atau sekadar mengucapkan terima kasih.

Di wilayah seperti Bunguran Tengah, jauh dari hiruk-pikuk kota besar, aksi sosial kecil seperti ini bisa terasa begitu membekas. Ia memperkuat rasa saling percaya dan membangun kedekatan emosional antara institusi dan rakyatnya.

Harapannya, kegiatan seperti ini bukan hanya berlangsung hari ini, tapi menjadi gerakan rutin yang menghidupkan semangat kebersamaan di tengah masyarakat.

Karena sering kali, satu bungkus nasi dibagikan dengan tulus bisa menjadi pintu masuk untuk menciptakan lingkungan lebih rukun, damai, dan penuh saling pengertian.(Roy)



telah dibaca :
63

Baca Juga