(Ketua Umum DPP PJS Periode 2025-2026 Mahmud Marhaba saat memberikan sambutan sebagai Ketum PJS Terpilih.)
Palu, Metro Online – Di tengah geliat Kota Palu, Minggu (13/7/2025), deretan peserta dari 27 provinsi berkumpul sebagian hadir langsung, sebagian lainnya terhubung secara virtual. Semua bermuara pada satu momentum penting, Musyawarah Nasional (Munas) II Pro Jurnalismedia Siber (PJS), dibuka langsung oleh Gubernur Lemhannas RI, Dr. TB Ace Hasan Syadzily, M.Si.
Di ruang utama Hotel Lawahba, antusiasme terasa hidup. Bukan hanya karena agenda pemilihan kepemimpinan baru, tetapi karena suara-suara yang menginginkan perubahan dan penguatan peran media siber terdengar semakin bulat.
Dalam sambutannya, Ace Hasan tak hanya membuka acara secara formal. Ia memberi pesan strategis, bahkan sedikit peringatan:
“Situasi politik global sedang tidak baik-baik saja. Maka media siber harus diperkuat sebagai benteng ketahanan nasional.”
Pernyataan itu menggema. Di tengah derasnya arus informasi, perang opini, dan banjir hoaks, media siber bukan lagi sekadar penyampai kabar. Ia adalah garda depan pertahanan informasi bangsa.
Ketua Umum PJS, Mahmud Marhaba, bicara dengan nada optimistis. Dalam pidatonya, ia mengangkat fakta bahwa dari 1.600 anggota PJS, baru 160 wartawan yang bersertifikat kompeten. Tapi ia tidak menyebutnya sebagai kelemahan. Ia menyebutnya tantangan kolektif.
“Target kita hanya satu: seluruh anggota PJS harus kompeten,” katanya lantang, disambut tepuk tangan panjang.
Sementara itu, Ketua Dewan Pakar PJS, H. Rizal Kurniawan, mengajak para pemilik media untuk introspeksi dan memperkuat pondasi bisnis medianya. Menurutnya, dalam dunia digital yang penuh disrupsi, yang bertahan bukan yang paling besar, tapi yang paling adaptif.
“Jurnalis bukan sekadar pencatat sejarah, tapi juga pejuang kepercayaan publik. Di era hoaks ini, kepercayaan adalah mata uang utama.”
Munas ini bukan sekadar agenda organisasi. Ini adalah penanda arah baru. PJS ingin lebih dari sekadar komunitas pers siber. Mereka menatap satu posisi penting konstituen Dewan Pers. Dan Munas II ini adalah salah satu syarat sah untuk menuju ke sana.
Dengan penuh khidmat, Presiden Lemhannas pun mengakhiri sambutannya dengan ucapan pembuka yang sakral.
“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Munas II PJS resmi saya buka.”
Tepuk tangan membahana. Suara tepuk tangan yang bukan sekadar euforia, tapi mungkin juga harapan: bahwa media siber Indonesia siap naik kelas—lebih kompeten, lebih mandiri, dan lebih strategis dalam menjaga keutuhan negeri.
Usai pembukaan, Munas berlanjut ke agenda utama: pemilihan Ketua Umum PJS periode 2025–2026 dan Musyawarah Daerah (Musda) DPD PJS Sulawesi Tengah. Agenda yang akan menentukan arah gerak organisasi di tahun-tahun krusial ke depan.(Red)
telah dibaca :
77