‎Tradisi Nganggung Malam Lebaran di Desa Kace Bangka Tetap Lestari

Breaking News202 Views

(Suasana Nganggung di desa Kace)


‎Kace, Bangka – Metro Online
‎Tradisi Nganggung dalam rangka menyambut malam Lebaran Idul Fitri masih terus dilestarikan oleh masyarakat Desa Kace Bangka, Minggu (30/03/2025).

‎ Kegiatan menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat ini berlangsung dengan penuh semangat dan kebersamaan.

‎Sehabis Salat isya , warga mulai berdatangan ke Surau Ar Rahman dengan membawa dulang berisi hidangan khas yang ditutup dengan tudung saji.

‎Dulang-dulang ini diisi dengan aneka makanan, mulai dari Ketupat, lauk-pauk tradisional, hingga kue-kue khas Lebaran. Momen ini bukan sekadar berbagi hidangan, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi bagi seluruh masyarakat Desa Kace.

‎Ketua Surau Ar Rahman, Sudewa, menyampaikan bahwa tradisi Nganggung ini sudah ada sejak zaman nenek moyang dan menjadi bagian penting dari kehidupan sosial masyarakat Desa Kace. “Nganggung bukan sekadar berbagi makanan, tetapi juga sebagai sarana mempererat tali persaudaraan antarwarga.

‎ Dengan adanya kegiatan ini, kita bisa berkumpul bersama, berdoa, dan saling memaafkan sebelum memasuki hari kemenangan,” ujarnya.

‎Ketua RT 02, Alim, juga menambahkan bahwa kegiatan ini sangat penting dalam menjaga nilai gotong royong yang sudah tertanam kuat di masyarakat. “Setiap tahun, tradisi ini selalu diadakan.

‎Ini adalah wujud kebersamaan dan kepedulian antar sesama. Kita berharap, generasi muda tetap melestarikan budaya ini agar tidak hilang ditelan zaman,” kata Alim.

‎Sementara itu, Kepala Dusun II Desa Kace, Suhardi, menekankan bahwa tradisi Nganggung juga mencerminkan kekuatan sosial masyarakat dalam menghadapi perubahan zaman. “Di tengah perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup, kita tetap menjaga tradisi ini sebagai warisan budaya. Ini adalah identitas kita sebagai masyarakat Bangka yang harus terus dijaga,” tuturnya.

‎Acara Nganggung ini diawali dengan tahlilan bersama sebagai bentuk doa dan rasa syukur menyambut hari kemenangan. Tahlilan ini dipimpin oleh Ketua Surau Ar Rahman, Sudewa dan diikuti oleh seluruh warga yang hadir. Suasana khidmat dan penuh kekhusyukan terasa ketika lantunan doa-doa berkumandang di surau.

‎Setelah tahlilan selesai, warga langsung menikmati santap malam bersama. Hidangan yang telah dibawa sebelumnya disusun di dalam surau dan dinikmati secara bersama-sama.

‎Momen ini semakin mempererat hubungan antarwarga, di mana tidak ada perbedaan status sosial, semua duduk bersama dalam kebersamaan.

‎Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun turut serta dalam tradisi ini. Mereka tampak antusias membantu orang tua mereka membawa dulang ke surau dan menikmati hidangan yang tersedia. Hal ini menjadi harapan bagi masyarakat agar tradisi Nganggung tetap lestari dan diwariskan kepada generasi mendatang.

‎Selain makan bersama, acara juga diisi dengan berbagai kegiatan, seperti tausiah singkat dari tokoh agama yaitu Bapak H.Sugiarto yang memberikan pesan moral tentang pentingnya menjaga persaudaraan dan memperkuat iman dalam menyambut Idul Fitri. Tausiah ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya menjaga nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

‎Di penghujung acara, warga saling berjabat tangan dan bermaafan, sebagai bagian dari tradisi menyambut hari kemenangan dengan hati yang bersih. Suasana hangat dan penuh kebahagiaan terasa di antara mereka, menandakan bahwa tradisi ini benar-benar menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi.

‎Dengan semangat kekeluargaan, tradisi Nganggung di Desa Kace Bangka diharapkan tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang. Ini bukan sekadar acara tahunan, tetapi juga simbol persatuan, kebersamaan, dan gotong royong yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Desa Kace.(Deky)



telah dibaca :
186