(Wakajati Kepri saat memberikan bantuan kepada nelayan pesisir)
Natuna, Metro Online – Senin siang (22/9/2025), Pelabuhan Teluk Baruk di Desa Sepempang tampak berbeda. Deretan life jacket berwarna cerah dan paket sembako tersusun rapi, menanti untuk diserahkan. Di antara nelayan yang berkumpul, hadir sosok Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau, Irene Putrie, bersama rombongan. Bukan hanya membawa supervisi hukum, mereka juga membawa kepedulian.
Kunjungan kerja Wakajati Kepri ke Kejaksaan Negeri Natuna awalnya adalah agenda serius, monitoring, evaluasi, dan pengarahan bagi jajaran Kejari. Namun di balik rapat dan laporan kinerja, ada ruang bagi sentuhan kemanusiaan. Sebuah bakti sosial untuk nelayan yang setiap hari bergelut dengan gelombang laut.
“Keselamatan nelayan di laut harus jadi prioritas. Life jacket ini bukan sekadar benda, tapi pelindung nyawa,” ucap Irene dalam sambutannya, sambil menyerahkan jaket pelampung kepada kelompok nelayan Rukun Nelayan Sepempang Sejahtera.
Dalam arahannya di Kejari Natuna, Irene menegaskan pentingnya paradigma baru dalam penegakan hukum Restorative Justice. Hukum, katanya, harus hadir dengan wajah menyejukkan mengutamakan pemulihan keadaan dan keharmonisan sosial.
“Dengan Restorative Justice, Kejaksaan ingin lebih dekat dengan masyarakat. Hukum tidak boleh hanya hadir saat menghukum, tapi juga saat memberi solusi,” tegasnya.
Pesan itu terasa senada dengan langkah kecil namun bermakna di pelabuhan hari itu. Jaksa bukan hanya aparat penegak hukum, melainkan juga mitra masyarakat.
Bagi para nelayan Teluk Baruk, bantuan life jacket dan sembako adalah bentuk perhatian yang nyata. “Kami setiap hari melaut, risiko selalu ada. Bantuan ini sangat berarti, bukan hanya untuk kami, tapi juga keluarga yang menunggu di rumah,” ujar salah seorang nelayan.
Di laut, maut bisa datang seketika. Gelombang besar, cuaca berubah cepat, hingga keterbatasan alat keselamatan kerap menjadi ancaman. Karena itu, life jacket sederhana pun bisa menjadi penyelamat.
Kegiatan sosial ini menjadi penutup kunjungan Wakajati Kepri di Natuna. Lebih dari sekadar agenda supervisi, pertemuan itu meninggalkan pesan, bahwa kepercayaan publik terhadap institusi hukum dibangun bukan hanya lewat tindakan tegas memberantas korupsi, tetapi juga lewat kepedulian kecil yang menyentuh kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Soliditas, integritas, dan pelayanan humanis adalah kunci agar Kejaksaan terus dipercaya dan dicintai masyarakat,” tutup Irene.
Dan sore itu, di bawah langit Natuna yang biru, wajah-wajah nelayan tersenyum lega. Jaket pelampung kini mereka genggam bukan hanya simbol keselamatan, tapi juga pengingat bahwa hukum bisa hadir dengan sisi manusiawi.(Roy)
telah dibaca :
41