(Wakil Ketua I DPRD Lingga Drs .H.Said Agusmarli)
Lingga, Metro Online – Museum di Kabupaten Lingga menjadi salah satu tempat menarik untuk dikunjungi. Namun, belakangan ini, muncul kekhawatiran mengenai imej museum Lingga di jadikan” tempat Mesum” yang dianggap tidak seharusnya disamakan dengan tempat pasangan muda mudi memadu asmara dan mabuk-mabukan.
Kekhuawatiran itu di disampaikan langsung oleh wakil Ketua l DPRD Lingga,Drs,H Said Agusmarli saat ditemui wartawan.
Said mengaku saat dirinya berkunjung ketempat penyimpanan barang-barang bersejarah milik kabupaten Lingga, dirinya menemukan botol minuman keras dan alat kontrasepsi sejenis Kondom.
Dirinya senantiasa menyuarakan sekaligus mengimbau dalam berbagai kesempatan, pentingnya menjaga citra museum sebagai tempat edukasi dan pelestarian sejarah, bukan hanya sekadar sarana acara tahunan semata, harus ada upaya-upaya yang di lakukan untuk meningkatkan citra museum di mata publik.
“Museum tidak hanya berfungsi sebagai penyimpan barang-barang bersejarah,namun juga sebagai tempat pendidikan yang penting bagi masyarakat. Citra museum haruslah selaras dengan tujuan utamanya, yaitu mendidik dan melestarikan barang-barang bersejarah sebagai aset berharga yang ada di Negeri Bunda Tanah Melayu,” sambungnya.
Ketika masyarakat mulai menganggap lokasi museum sebagai tempat umum yang bebas melakukan apa saja , tanpa ada pengawasan dari pihak terkait seperti Satpol PP, maka lokasi Meseum akan menjadi tempat maksiat .
Sejatinya setiap elemen masyarakat kabupaten Lingga harus menyadari pentingnya Meseum sebagai aset tempat menyimpan barang-barang bersejarah mungkin tidak di milik oleh daerah-,daerah.
Lebih lanjut Said Agusmarli mengatakan citra yang buruk mengenai museum Lingga akan muncul ketika pengunjung juga menemukan botol minuman keras alat kontrasepsi jenis Kondom dan hal-,hal lain yang mengandung unsur negatif ujar Said Agusmarli dengan raut wajah kecewa.
Oleh karena itu kata Agusmarli perlu ada upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran semua pihak, agar citra meseum kabupaten tetap terjaga marwahnya,sehingga wisatawan yang berkunjung ke Meseum Bunda Tanah Melayu merasa nyaman saat ingin mengenal langsung barang -barang bersejarah sebagai budaya lokal,yang memiliki makna dari setiap artefak yang pernah dipamerkan.
“Kita semua, ucap Said Agusmarli memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam museum ,mari kita tanamkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap pelestarian budaya,” imbuhnya.
Atas nama DPRD kabupaten Lingga meminta kepada Dinas terkait untuk meningkatkan pengawasan dan penjagaan khususnya di malam hari, agar di awasi setiap orang yang datang kelokasi meseum apalagi pasangan muda-mudi yang bukan muhrim tanpa ada kepentingan yang jelas jangan di biarkan masuk kelokasi meseum tegas politisi Partai Golkar tersebut.
Di temui diruang kerjanya ,Senin (21/04/2025) Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga Zalmidri S.Par mengaku kaget ketika mendapat informasi bahwa lokasi Meseum Lingga telah di jadikan tempat Mesum oleh orang-orang yang tidak bermoral.
Zalmidri mengatakan dirinya lebih kurang baru satu bulan di lantik untuk menjabat sebagai kepala dinas kebudayaan ,terkait lokasi Meseum Lingga yang telah di jadikan tempat berbuat Mesum dirinya segera akan menyurati Kepala Satpol PP untuk mempertanyakan tugas dan fungsi pengawasan terhadap aset daerah oleh pihak Satpol PP sendiri.
Karena menurut Zalmidri, dirinya bersama staf kebudayaan pernah melakukan patroli pada saat malam hari di seputar lokasi Meseum namun sangat di sayangkan Ia tidak melihat adanya petugas dari Satpol yang melakukan penjagaan ,beber Zalmidri.
Terkait penemuan alat kontrasepsi dan botol minuman keras oleh Wakil ketua l DPRD Lingga di lokasi Meseum Dinas kebudayaan akan segera menggelar rapat untuk mengevaluasi untuk membenahi kekurangan di internal Dinas Kebudayaan.
Sebelum menutup pembicaraannya Zalmidri menegaskan apabila dari pihak Satpol PP tidak mendapatkan solusi ,dirinya selaku kepala dinas akan melapor kebupati untuk mengusulkan Outsourcing artinya mecari pihak ketiga (Sekuriti ) demi untuk menjaga keamanan di lokasi Meseum baik di siang hari ataupun pada malam hari,ini tidak bisa di biarkan, tegas Zalmidri.
(Taufik Safira)
telah dibaca :
249