Warganet Keluhkan Pusing ketika Gempa Garut, Ini Penyebab dan Alasan Medisnya! : Okezone health

Breaking News184 Views

SABTU (27/4/2024) malam gempa bumi berkekuatan 6,5Magnitude melanda Kabupaten Garut, bahkan terasa jelas sampai kawasan Jawa Barat dan sekitarnya. Guncangan gempa terjadi saat sebagian besar warga sudah beristirahat.

Pasca gempa, banyak warga yang juga mengeluhkan pusing. Hal tersebut juga sempat diungkapkan oleh beberapa warganet lewat linimasa Twitter.

“Barusan aku merasakan gempa susulan dari Garut. Aku sebenarnya mau tidur tapi aku merasa sedikit pusing dan ternyata ada gempa,” tulis akun @pa*****

“Yang di Garut berasa banget ceunah gempa. Depok, Bogor, Tangerang juga kerasa, kirain mah tadi aku pusing pas lagi nyuci,” kata @pa*****

 BACA JUGA:

“Gua kira gua yang pusing sampe keliyengan mana lama lagi, taunya beneran gempa,” kata netizen lainnya. 

Semoga saudara-saudara di Garut aman semua aamiin,” timpal @mo****

Lantas, mengapa banyak orang yang kerap merasakan pusing saat terjadi gempa? Saat gempa terjadi, umumnya Anda akan merasa cemas, ketakutan, hingga stres. Tekanan psikologis ini bisa menyebabkan gangguan fobia yang memengaruhi fungsi vestibular.


Follow Berita Metroonline.my.id di Google News


Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Metroonline.my.id hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya

Vestibular adalah sebuah sistem dalam otak dan bagian telinga dalam yang berfungsi mengolah informasi sensorik, termasuk pergerakan mata dan keseimbangan tubuh. Gangguan pada fungsi vestibular inilah yang menyebabkan seseorang merasakan pusing atau berilusi seperti lingkungan masih bergoyang sekalipun gempa sudah usai.

Pusing setelah gempa disebut dengan post earthquake syndrome, atau post earthquake dizziness syndrome (PEDS). Ketika sindrom ini terjadi, Anda mungkin akan merasakan beberapa gejala seperti pusing, merasa tubuh atau lingkungan sekitar masih bergoyang, dan cemas.

Penelitian dalam jurnal Plos One menyatakan bahwa getaran gempa yang terjadi bisa menyebabkan sensasi seperti mabuk perjalanan.

Meski perlu penelitian lebih lanjut, pada jurnal tersebut dikatakan bahwa gejala PEDS lebih mungkin terjadi pada orang yang memiliki kondisi berikut ini:

• Berusia di atas 21 tahun

• Jenis kelamin perempuan

• Berada di gedung tinggi, lebih dari 2 lantai

• Mempunyai riwayat mabuk perjalanan, tinnitus, gangguan kecemasan, kelainan kelenjar keringat, gangguan pencernaan, gangguan berkemih, dan gangguan penglihatan.

Penelitian terdahulu dalam jurnal yang sama juga menyatakan bahwa gejala post earthquake syndrome, seperti ilusi tubuh bergoyang biasanya berlangsung kurang dari 1 menit setelah gempa terjadi.

Dikutip dari situs Wall Street Journal, gejala ketidakseimbangan tubuh setelah gempa terjadi bersifat sementara dan hilang dengan sendirinya dalam beberapa jam, atau bahkan hitungan hari. Demikian seperti dihimpun dari berbagai sumber, Minggu (28/4/2024)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *